Selama empat hari, mulai Senin (24/1) hingga Kamis (27/1) SMA N
2 Wates Kulonprogo yang beralamat di Bendungan Wates menyelenggarakan
Pelatihan Pendidik dan Konselor Sebaya dengan sasaran siswa kelas X dan
XI sebanyak 34 siswa. Materi pelatihan tidak hanya masalah kesehatan
reproduksi dan gizi remaja, tetapi juga masalah pemahaman diri,
pendewasaan usia perkawinan, gender dan UU anti Kekerasan. Lebih dari
itu tentang UKS, Palang Merah Remaja (PMR) dan Narkoba. Selain materi
teori juga ada praktek konseling, pemilihan pengurus dan penyusunan
program kerja. Para pelatih/penyaji materi dalam kegiatan yang dibiayai
oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) tersebut antara lain
Drs. Mardiya dari BPMPDP dan KB ,Kabupaten Kulonprogo, Drs. Suhardono,
Rr. Esti Sutari, SPd, Drs. P. Surjiyanto dan Khusnul Khotimah, SPd dari
SMA N 2 Wates serta Bu Esti, Bu Rena, dan Bu Rian dari Puskesmas Wates.
Menurut Kepala SMA N 2 Wates, Drs. H. Mudjijono, Pelatihan yang
digabung dengan pelatihan kepada para pengelola Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) ini dimaksudkan sebagai upaya regenerasi Pendidik dan Konselor
Sebaya dalam Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja di sekolah
tersebut yang saat ini telah memasuki Tahap Tegar, tahapan tertinggi
dalam klasifikasi PIK Remaja. Upaya regenerasi ini penting mengingat
banyak kader PIK Remaja yang sudah kelas XII yang sudah tidak bisa lagi
berkonsentrasi di kegiatan sekolah karena memasuki masa ujian dan
persiapan untuk sekolah di jenjang yang lebih tinggi, sehingga
dibutuhkan kader-kader baru yang siap secara fisik, mental, pengetahuan
dan ketrampilannya untuk menggantikan sekaligus meneruskan
program-program kader PIK Remaja yang lama.
Dipaparkan oleh Mudjijono, PIK Remaja di sekolahnya telah memberikan
manfaat yang sangat banyak. Tidak hanya mampu memahamkan remaja tentang
kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi bagi remaja, tetapi secara
nyata telah mampu meredam perilaku negatif remaja dalam bentuk pergaulan
bebas atau pacaran yang tidak sehat. Juga mengurangi kebiasaan merokok,
membebaskan remaja dari minum-minuman keras dan penyalahgunaan Napza
serta menghindarkan diri dari perilaku negatif lainnya. Selanjutnya
kaitannya dengan pengabdian masyarakat, PIK Remaja telah menunjukkan
perannya dalam ikut membantu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) sebagai bagian dari upaya penciptaan
generasi muda yang berkualitas.
“PIK Remaja ini sedikit banyak telah banyak membantu mengenalkan
sekolah ini pada masyarakat luas. Para siswa juga senang, karena dengan
adanya PIK Remaja ini mereka memiliki pilihan kegiatan penunjang yang
lebih banyak selain belajar di kelas sebagai tugas pokok sebagai
pelajar,“ katanya.
0 komentar:
Posting Komentar